Dalam sebuah rangkaian listrik, terdapat banyak sekali komponen dengan berbagai jenis serta kegunaannya dalam rangkaian tersebut. Beberapa komponen yang sering terdengar seperti Resistor, Kapasitor, Dioda, dan yang lainnya memliki fungsi serta karakteristik yang pastinya berbeda-beda. Ada yang berukuran besar, ada yang berukuran kecil. Ada yang terlihat sederhana, ada yang terlihat rumit. Semuanya memiliki karakteristik yang berbeda.
Resistor merupakan salah satu komponen elektronika yang selalu
digunakan pada sebuah rangkaian elektronika. Fungsinya yang sederhana namun
penting pada sebuah rangkaian membuat komponen ini menjadi bagian wajib dari
sebuah rangkaian elektronika. Resistor juga biasa disebut tahanan, hambatan,
penghantar, atau resistansi
Resistor pada umumnya berfungsi sebagai
penghambat arus maupun tegangan pada suatu rangkaian. sebelum tegangan masuk ke
sebuah komponen, terlebih dahulu kita harus mengetahui berapa tegangan maksimal
yang bisa masuk ke sebuah komponen. Disinilah peran penting Resistor
diperlukan, sebagai penghambat arus dan tegangan. Resistor juga bisa dikatakan
sebagai pengatur tegangan pada sebuah rangkaian.
Fungsi
lain dari sebuah Resistor adalah sebagai pembagi arus dan tegangan pada sebuah
rangkaian. Resistor yang dihubungkan secara seri dapat digunakan sebagai
pembagi tegangan pada rangkaian. Sedangkan Resistor yang dihubungkan secara
pararel dapat digunakan sebagai pembagi arus pada rangkaian. Resistor juga
dapat digunakan sebagai penurun tegangan, dan penurun arus pada rangkaian.
Beberapa
Resistor dibentuk menggunakan bahan Karbon, Karbon Film, dan ada yang
menggunkan Metal Film sebagai bahan dasarnya, namun pada prinsipnya sama saja.
Nilai
dari sebuah Resistor dinyatakan dalam satuan Ohm. Untuk mengetahui nilai
resistansi dari sebuah resistor, kita dapat menggunakan beberapa cara, yaitu
dengan mengukurnya menggunakan AVO meter, atau dapat membaca kode warna yang
tertera pada badan Resistor tersebut.
Cara
yang pertama yaitu menggunakan AVO meter ( AVO : Amperre, Voltage, Ohm ).
Pada
AVO meter/Multimeter, selain dapat mengukur tegangan dan kuat arus, kita juga
dapat mengukur nilai resistansi dari sebuah Resistor dengan cara menghubungkan
kaki-kaki Resistor dengan Probe secara Pararel. Perlu Di ingat, bahwa Resistor
tidak memiliki Polaritas, sehingga anda tidak perlu memikirkan mana kutub
positif dan mana kutub negatif.
Cara
yang kedua yaitu dengan membaca kode warna pada tubuh Resistor. Pada Tubuh
Resistor, terdapat gelang-gelang warna yang mana warna-warna tersebut merupakan
perwakilan dari nilai resistansi pada Resistor Tersebut. Berikut Tabel
Warnanya.
Setidaknya
pada sebuah Resistor terdapat 3 gelang warna atau lebih. Jika lebih, maka gelang warna ke-empat menyatakan pengali nilai resistansi, sedangkan gelang warna ke-lima menyatakan nilai toleransi pada Resistor.
Resistor
memiliki berbagai macam jenis serta karakteristik yang berbeda, beberapa
Resistor memiliki nilai tetap atau tidak bisa diubah, ada Resistor yang
nilainya dapat diubah (variable), dan ada Resistor yang ukurannya lebih kecil
bahkan lebih besar dari Resistor pada umumnya. Berikut penjelasannya.
Potentiometer Rotary
Potensiometer Rotary merupakan jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat diubah sesuai
kebutuhan, dengan kata lain nilai resistansinya bersifat variable. Fungsinya
sama dengan Resistor pada umunya hanya saja nilai resistansinya dapat diubah
sesuai kebutuhan. Untuk mengubah nilai resistansinya, cukup dengan memutar tuas
yang ada.
Potentiometer Trimmer (Trimpot)
Pada
dasarnya Trimpot tidak jauh berbeda dengan Potentiometer, yaitu nilai
resistansinya bersifat variable. Trimpot adalah jenis Resistor yang memiliki 3
kaki dan terdapat pemutar yang digunakan sebagai pengubah nilai resistansinya.
Bedanya dengan Potentiometer, Trimpot memiliki ukuran yang lebih kecil
dibanding Potentiometer.
Resistor SMD
Berbeda
dengan Resistor pada umunya, Resistor SMD memiliki ukuran yang jauh lebih kecil
dibandingkan dengan Resistor, Potentiometer, maupun Trimpot. Resistor SMD
biasanya ditemukan di perangkat elektronik yang memiliki tingkat kerumitan yang
tinggi.
Rheostat
Rheostat
memiliki ukuran yang jauh lebih besar dibanding Resistor pada umumnya. Rheostat
sendiri sifatnya masih terbilang mirip dengan Potentiometer dan Trimpot, yaitu
nilai resistansinya dapat diubah-ubah. Rheostat sendiri biasanya digunakan
dalam percobaan dala laboraturium. Untuk mengubah nilai resistansinya, kita
dapat mendorong tuas yang ada di atas tubuh Rheostat ke arah kiri maupun kanan.
Light Dependant Resistor (LDR)
Resistor
yang satu ini memliki karakteristik yang unik dan berbeda dengan yang lainnya.
Sesuai namanya, Light Dependant Resistor memiliki nilai resistansi yang
dipengaruhi oleh cahaya yang diterimanya. LDR biasa digunakan sebagai sensor
cahaya dalam rangkaian.
Thermistor
Thermistor
memiliki karakteristik yaitu nilai resistansinya dipengaruhi oleh suhu.
Thermistor sendiri adalah singkatan dari Thermal
Resistor. Thermistor dibagi menjadi dua bagian yaitu Positive Temperature
Coefficient (PTC) dan Negative Temperature Coefficient (NTC).
Berikut pengertian Resistor, jenis Resistor, kode warna Resistor kegunaan serta fungsinya. Terima
Kasih Telah membaca, apabila terdapat kritik maupun saran, silahkan cantumkan
pada kolom komentar dibawah.
EmoticonEmoticon