Thursday, February 8, 2018

Resistor, Jenis Resistor, Kode Warna Resistor, Kegunaan Serta Fungsinya.


Dalam sebuah rangkaian listrik, terdapat banyak sekali komponen dengan berbagai jenis serta kegunaannya dalam rangkaian tersebut. Beberapa komponen yang sering terdengar seperti Resistor, Kapasitor, Dioda, dan yang lainnya memliki fungsi serta karakteristik yang pastinya berbeda-beda. Ada yang berukuran besar, ada yang berukuran kecil. Ada yang terlihat sederhana, ada yang terlihat rumit. Semuanya memiliki karakteristik yang berbeda.

Resistor merupakan salah satu komponen elektronika yang selalu digunakan pada sebuah rangkaian elektronika. Fungsinya yang sederhana namun penting pada sebuah rangkaian membuat komponen ini menjadi bagian wajib dari sebuah rangkaian elektronika. Resistor juga biasa disebut tahanan, hambatan, penghantar, atau resistansi




Resistor pada umumnya berfungsi sebagai penghambat arus maupun tegangan pada suatu rangkaian. sebelum tegangan masuk ke sebuah komponen, terlebih dahulu kita harus mengetahui berapa tegangan maksimal yang bisa masuk ke sebuah komponen. Disinilah peran penting Resistor diperlukan, sebagai penghambat arus dan tegangan. Resistor juga bisa dikatakan sebagai pengatur tegangan pada sebuah rangkaian.

Fungsi lain dari sebuah Resistor adalah sebagai pembagi arus dan tegangan pada sebuah rangkaian. Resistor yang dihubungkan secara seri dapat digunakan sebagai pembagi tegangan pada rangkaian. Sedangkan Resistor yang dihubungkan secara pararel dapat digunakan sebagai pembagi arus pada rangkaian. Resistor juga dapat digunakan sebagai penurun tegangan, dan penurun arus pada rangkaian.



Beberapa Resistor dibentuk menggunakan bahan Karbon, Karbon Film, dan ada yang menggunkan Metal Film sebagai bahan dasarnya, namun pada prinsipnya sama saja.

Nilai dari sebuah Resistor dinyatakan dalam satuan Ohm. Untuk mengetahui nilai resistansi dari sebuah resistor, kita dapat menggunakan beberapa cara, yaitu dengan mengukurnya menggunakan AVO meter, atau dapat membaca kode warna yang tertera pada badan Resistor tersebut.

Cara yang pertama yaitu menggunakan AVO meter ( AVO : Amperre, Voltage, Ohm ).  
Pada AVO meter/Multimeter, selain dapat mengukur tegangan dan kuat arus, kita juga dapat mengukur nilai resistansi dari sebuah Resistor dengan cara menghubungkan kaki-kaki Resistor dengan Probe secara Pararel. Perlu Di ingat, bahwa Resistor tidak memiliki Polaritas, sehingga anda tidak perlu memikirkan mana kutub positif dan mana kutub negatif.

Cara yang kedua yaitu dengan membaca kode warna pada tubuh Resistor. Pada Tubuh Resistor, terdapat gelang-gelang warna yang mana warna-warna tersebut merupakan perwakilan dari nilai resistansi pada Resistor Tersebut. Berikut Tabel Warnanya.


Setidaknya pada sebuah Resistor terdapat 3 gelang warna atau lebih. Jika lebih, maka gelang warna ke-empat menyatakan pengali nilai resistansi, sedangkan gelang warna ke-lima menyatakan nilai toleransi pada Resistor. 

Resistor memiliki berbagai macam jenis serta karakteristik yang berbeda, beberapa Resistor memiliki nilai tetap atau tidak bisa diubah, ada Resistor yang nilainya dapat diubah (variable), dan ada Resistor yang ukurannya lebih kecil bahkan lebih besar dari Resistor pada umumnya. Berikut penjelasannya.

Potentiometer Rotary
Potensiometer Rotary merupakan jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat diubah sesuai kebutuhan, dengan kata lain nilai resistansinya bersifat variable. Fungsinya sama dengan Resistor pada umunya hanya saja nilai resistansinya dapat diubah sesuai kebutuhan. Untuk mengubah nilai resistansinya, cukup dengan memutar tuas yang ada.


\
Potentiometer Trimmer (Trimpot)
Pada dasarnya Trimpot tidak jauh berbeda dengan Potentiometer, yaitu nilai resistansinya bersifat variable. Trimpot adalah jenis Resistor yang memiliki 3 kaki dan terdapat pemutar yang digunakan sebagai pengubah nilai resistansinya. Bedanya dengan Potentiometer, Trimpot memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding Potentiometer.



Resistor SMD
Berbeda dengan Resistor pada umunya, Resistor SMD memiliki ukuran yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan Resistor, Potentiometer, maupun Trimpot. Resistor SMD biasanya ditemukan di perangkat elektronik yang memiliki tingkat kerumitan yang tinggi.


Rheostat
Rheostat memiliki ukuran yang jauh lebih besar dibanding Resistor pada umumnya. Rheostat sendiri sifatnya masih terbilang mirip dengan Potentiometer dan Trimpot, yaitu nilai resistansinya dapat diubah-ubah. Rheostat sendiri biasanya digunakan dalam percobaan dala laboraturium. Untuk mengubah nilai resistansinya, kita dapat mendorong tuas yang ada di atas tubuh Rheostat ke arah kiri maupun kanan.



Light Dependant Resistor (LDR)
Resistor yang satu ini memliki karakteristik yang unik dan berbeda dengan yang lainnya. Sesuai namanya, Light Dependant Resistor memiliki nilai resistansi yang dipengaruhi oleh cahaya yang diterimanya. LDR biasa digunakan sebagai sensor cahaya dalam rangkaian.



Thermistor
Thermistor memiliki karakteristik yaitu nilai resistansinya dipengaruhi oleh suhu. Thermistor sendiri adalah singkatan dari Thermal Resistor. Thermistor dibagi menjadi dua bagian yaitu Positive Temperature Coefficient (PTC) dan Negative Temperature Coefficient (NTC).


Berikut pengertian Resistor, jenis Resistor, kode warna Resistor kegunaan serta fungsinya. Terima Kasih Telah membaca, apabila terdapat kritik maupun saran, silahkan cantumkan pada kolom komentar dibawah.


EmoticonEmoticon