Thursday, February 15, 2018

Programmable Logic Control (PLC), Pengertian, Dasar, Serta Fungsi

Programmable Logic Control atau lebih sering disebut PLC beberapa tahun terakhir sering terdengar di dunia industri. PLC adalah sebuah perangkat elektronik yang digunakan sebagai fungsi kontrol yang kompleks. Biasanya PLC ditemukan di pabrik-pabrik atau industri besar. PLC sendiri digunakan untuk mengganti sistem kontrol menggunakan panel relay yang dinilai kurang efisien.
PLC dirancang untuk mengendalikan fungsi logika, operasi waktu, pencacahan, serta aritmatika. PLC juga dirancang untuk Industri yang lingkungan kerjanya mungkin berdebu, panas, banyak guncangan, dan yang lainnya. PLC juga dibuat sedemikian rupa agar mudah untuk dirawat oleh teknisi pabrik.

Beberapa perusahaan yang bergerak dalam pengembangan PLC diantaranya :
  • Omron,
  • Mitsubishi,
  • Siemens,
  • Allen Bradley, dan
  • Schneider
PLC dapat mengerjakan proses secara terus menerus sesuai input variable dan memberikan decision (keputusan) sesuai keinginan program yang telah dibuat sehingga nilai output tetap terkontrol.


Piranti Input umunya menggunakan sinyal tegangan 24 Volt DC dan outputnya menggunakan relay ataupun semikonduktor. PLC pada umunya dibagi menjadi dua macam, diantaranya :
  1. PLC Fixed, yaitu PLC yang konstruksinya sudah menjadi satu antara perangkat input, output, dan prosesnya menjadi satu bagian, tetapi pada umumnya memiliki kapasitas kecil
  2. PLC Modurlar, adalah PLC yang konstruksinya terpisah antara input, output, dan prosesnya menjadi bagian dari modul-modul. Umumnya memiliki kapasitas besar dibandingkan dengan PLC Fixed.
Programmable Logic Control yang berfungsi sebagai pengendali yang perilakunya dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, serta penyusunan program kontrolnya berdasarkan pada suatu rangkaian kelistrikan yang diaplikasikan kedalam pernyataan logika (logic). Dengan cara memasukkan program kedalam input data yang ada pada PLC melalui programming console dan programming Ladder melalui PC.

Keunggulan PCL jika dibandingkan dengan kontrol panel konvensional diantaranya
  • Wiring relatif sedikit
  • Spare part mudah
  • Maintenance relatif mudah
  • Pelacakan kesalahan sistem lebih sederhana
  • Konsumsi daya relatif rendah
  • Dokumentasi gambar sistem lebih sederhana dan mudah dimengerti
  • modifikasi sistem lebih sederhana dan cepat
Beberapa contoh aplikasi penggunaan PLC di pabrik industri antara lain :
  • Sistem Konveyor
  • Pengolahan Air Limbah
  • Lampu merah lalu lintas
  • Robot Kontrol
  • Mesin Moulding
  • Pabrik Semen
  • Otomasi bangunan
Terima kasih atas kunjungannya, apabila anda memiliki kritik, saran, maupun koreksi terhadap artikel ini, silahkan cantumkan pada kolom komentar.


EmoticonEmoticon