Thursday, February 15, 2018

Jenis Memori Pada Programmable Logic Control (PLC)


Internal Relay (IR)
Internal Relay mempunyai pembagian fungsi seperti IR input, IR output, dan juga IR work Area (untuk pengolahan data pada program). IR input dan IR output adalah IR yang berhubungan dengan terminal input dan output pada PLC. Sedangkan IR work area tidak dihubungkan ke terminal PLC, akan tetapi berada dalam internal memory PLC dan fungsinya untuk pengolahan logika pada program kita (manipulasi program).

Ada juga IR yang difungsikan untuk SYSMAC BUS Area, Special I/O Unit Area, dan Group 2 High Density I/O Unit Area.
  • SYSMAC BUS Area, berfungsi sebagai komunikasi data PLC antara CPU PLC dan I/O unit PLC hanya dengan menggunakan dua kabel saja (RS 485), maksimum 200m.
  • Special I/O Unit Area, merupakan IR yang digunakan oleh Special I/O unit PLC (Contoh: Analog Input, Analog Output, dll) untuk mengatur, menyimpan, dan mengolah datanya.
  • Optical I/O Unit Area, adalah IR yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan data dari Optical I/O unit PLC.
  • Group 2 High Density I/O adalah IR untuk menyimpan dan mengolah data dari High Density I/O unit group 2.
SR (Special Relay)
Special Relay adalah relay yang mempunyai fungsi-fungsi khusus seperti untuk flags. (Misalnya pada instruksi penjumlahan terdapat kelebihan digit pada hasilnya (carry flag)),  Kontrol bit PLC, informasi kondisi PLC, dan system clock (Pulsa 1 detik; 0,2 detik; dan lain lain).

AR (Auxilary Relay)
Terdiri dari flags dan bit untuk tujuan-tujuan khusu. Dapat menunjukkan kondisi PLC yang disebabkan oleh kegagalan sumber tegangan, kondisi Special I/O, kondisi input/output unit, kondisi CPU PLC, kondisi memory PLC, dan lain-lain.

HR (Holding Relay)
Dapat difungsikan untuk menyimpan data (bit-bit panting) karena tidak akan hilang walaupun sumber tegangan PLC mati.

LR (Link Relay)
Digunakan untuk data link pada PLC link system. Artinya untuk tukar menukar informasi antara dia PLC atau lebih dalam suatu sistem kontrol yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan menggunakan banyak PLC.

TR (Temporary Relay)
Berfungsi untuk menyimpan sementara kondisi logika pada program pada ladder diagram yang mempunyai titik percabangan khusus.

TC (Timer/Counter)
Untuk mendefinisikan suatu sistem waktu tunda/time delay (Timer) ataupun untuk penghitung (Counter). Untuk mempunyai orde 100ms, ada yang mempunyai orde 10ms yaitu TIMH (15). Untuk TIM 000 s/d TIM 015 dapat dioperasikan secara interupt untuk mendapatkan waktu yang lebih presisi.

DM (Data Memory)
Data memory berfungsi untuk penyimpan data-data program karena is DM tidak akan hilang walaupun sumber tegangan PLC mati. DM memiliki berbagai macam, diantaranya :
  • DM Read/Write : pada DM ini bisa dihapus dan ditulis dengan program yang kita buat. Jadi sangat berguna untuk memanipulasi data program
  • DM Special I/O Unit : DM ini berfungsi untuk menyimpan dan mengolah hasil dari special I/O unit, mengatur dan mendefinisikan sistem kerja special I/O unit.
  • DM History Log : pada DM disimpan informasi-informasi penting pada saat PLC terjadi kegagalan sistem operasinya. Pesan-pesan kesalahan sistem PLC yang tersimpan akan berupa kode-kode angka tertentu.
  • DM Link Test Area : berfungsi untuk menyimpan informasi-informasi yang menunjukkan status dari sistem link PLC.
  • DM Setup : Berfungsi untuk setup kondisi default (kondisi kerja saat PLC aktif) pada DM inilah kemampuan kerja suatu PLC didefinisikan untuk pertama kalinya sebelum PLC diprogram dan dioperasikan pada suatu sistem kontrol. Tentu saja setup PLC tersebut disesuaikan dengan sistem kontrol yang bersangkutan.
UM (Upper Memory)
Memori ini berfungsi untuk menyimpan dan menjalankan user program. Kapasitasnya tergantung pada masing-masing tipe PLC yang dipakai.

Suatu Memori (selain DM dan UM) di  atas dapat anda bayangkan seperti relay yang mempunyai coil, contact NO dan contact NC. Timer/Counter juga dapat dibayangkan seperti Timer/Counter pada umumnya. Timer/Counter pada PLC juga mempunyai NO dan NC.

DM tidak mempunyai contact, yang ada hanyalah channel/word saja. DM dapat difungsikan untuk menyimpan data-data penting yang tidak boleh hilang waktu power padam, atau untuk manipulasi program kita.

Memori yang sifatnya dapat menyimpan data program jika listrik mati adalah DM dan HM, sedangkan yang lain akan kembali reset (hilang).

Terima Kasih atas kunjungannya, apabila anda memiliki koreksi, sanggahan, komentar, kritik maupun saran, silahkan cantumkan dikolom komentar.
Read More

Programmable Logic Control (PLC), Pengertian, Dasar, Serta Fungsi

Programmable Logic Control atau lebih sering disebut PLC beberapa tahun terakhir sering terdengar di dunia industri. PLC adalah sebuah perangkat elektronik yang digunakan sebagai fungsi kontrol yang kompleks. Biasanya PLC ditemukan di pabrik-pabrik atau industri besar. PLC sendiri digunakan untuk mengganti sistem kontrol menggunakan panel relay yang dinilai kurang efisien.
PLC dirancang untuk mengendalikan fungsi logika, operasi waktu, pencacahan, serta aritmatika. PLC juga dirancang untuk Industri yang lingkungan kerjanya mungkin berdebu, panas, banyak guncangan, dan yang lainnya. PLC juga dibuat sedemikian rupa agar mudah untuk dirawat oleh teknisi pabrik.

Beberapa perusahaan yang bergerak dalam pengembangan PLC diantaranya :
  • Omron,
  • Mitsubishi,
  • Siemens,
  • Allen Bradley, dan
  • Schneider
PLC dapat mengerjakan proses secara terus menerus sesuai input variable dan memberikan decision (keputusan) sesuai keinginan program yang telah dibuat sehingga nilai output tetap terkontrol.


Piranti Input umunya menggunakan sinyal tegangan 24 Volt DC dan outputnya menggunakan relay ataupun semikonduktor. PLC pada umunya dibagi menjadi dua macam, diantaranya :
  1. PLC Fixed, yaitu PLC yang konstruksinya sudah menjadi satu antara perangkat input, output, dan prosesnya menjadi satu bagian, tetapi pada umumnya memiliki kapasitas kecil
  2. PLC Modurlar, adalah PLC yang konstruksinya terpisah antara input, output, dan prosesnya menjadi bagian dari modul-modul. Umumnya memiliki kapasitas besar dibandingkan dengan PLC Fixed.
Programmable Logic Control yang berfungsi sebagai pengendali yang perilakunya dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, serta penyusunan program kontrolnya berdasarkan pada suatu rangkaian kelistrikan yang diaplikasikan kedalam pernyataan logika (logic). Dengan cara memasukkan program kedalam input data yang ada pada PLC melalui programming console dan programming Ladder melalui PC.

Keunggulan PCL jika dibandingkan dengan kontrol panel konvensional diantaranya
  • Wiring relatif sedikit
  • Spare part mudah
  • Maintenance relatif mudah
  • Pelacakan kesalahan sistem lebih sederhana
  • Konsumsi daya relatif rendah
  • Dokumentasi gambar sistem lebih sederhana dan mudah dimengerti
  • modifikasi sistem lebih sederhana dan cepat
Beberapa contoh aplikasi penggunaan PLC di pabrik industri antara lain :
  • Sistem Konveyor
  • Pengolahan Air Limbah
  • Lampu merah lalu lintas
  • Robot Kontrol
  • Mesin Moulding
  • Pabrik Semen
  • Otomasi bangunan
Terima kasih atas kunjungannya, apabila anda memiliki kritik, saran, maupun koreksi terhadap artikel ini, silahkan cantumkan pada kolom komentar.

Read More

Rangkaian DC Power Supply 5 Volt Sederhana

DC Power Supply adalah suatu alat elektronik yang dapat menyediakan tegangan berupa tegangan DC. DC Power Supply biasanya digunakan dalam percobaan di laboraturium, project, maupun sebagai pembelajaran dalam bidang elektronika. DC Power Supply kerap disebut dengan sebutan Catu Daya.

Sederhananya, DC Power Supply befungsi sebagai 'Converter' tegangan dari AC (Alternating Current) ke tegangan DC (Direct Current). Mengingat perangkat elektronika membutuhkan tegangan yang lebih kecil serta stabil.


Selain disebut Catu Daya, DC Power Supply kerap disebut sebagai Adaptor. DC Power Supply memilki empat bagian utama yakni Transformer, Rectifier, Filter, dan Regulator. Semua bagian tersebut memiliki fungsinya masing-masing.


Ini merupakan salah satu rangkaian DC Power Supply sederhana yang menghasilkan output sebesar 5 Volt. Beberapa komponen yang digunakan antara lain:
  • Transformer (Trafo)
  • Dioda Bridge (Rectifier)
  • Resistor 33 Ohm
  • Kapasitor 2200uF
  • Kapasitor 100uF
  • Kapasitor 0,1uF
  • Transistor MJ2955G (PNP)
  • Voltage Regulator LM7805
Disini, saya menggunakan input berupa tegangan AC 220 Volt dengan frekuensi 50Hz, tegangan universal yang berlaku di Indonesia.

Terima kasih telah berkunjung, apabila anda memiliki pertanyaan, saran maupun kritik, silahkan cantumkan di kolom komentar.

Read More

Monday, February 12, 2018

Power Supply, Pengertian, Jenis, Fungsi, Serta Cara Kerjanya

DC Power Supply adalah suatu alat listrik yang dapat menyediakann tegangan maupun arus listrik, khusunya dalam bentuk DC (Direct Current). DC Power Supply pada umumnya berbentuk kotak dengan terdapat saklar On/Off dan dua lubang output di sisi depan DC Power Supply. DC Power Supply juga biasa disebut dengan catu daya.

Selain DC Power Supply, ada juga AC Power Supply. Bedanya AC Power Supply memberikan output berupa tegangan maupun arus listrik dalam bentuk AC (Alternating Current). Salah satu contohnya yaitu Genset. DC Power Supply memiliki Polaritas yang tetap yaitu positif dan negatif untuk bebannya. Sedangkan AC Power Supply mengubah suatu taraf tegangan AC ke taraf tegangan AC lainnya.

Beberapa jenis Power Supply Diantarnya :

  • Switch-Mode Power Supply (SMPS), adalah jenis Power Supply yang langsung menyearahkan (rectify) dan menyaring (filter) tegangan input AC untuk mendapatkan tegangan DC,
  • Programmable Power Supply, adalah jenis Power Supply yang pengoperasiannya dikendalikan oleh remote control melalui antar-muka (Interface) Input Analog maupun digital RS232 dan GPIB
  • Uninterruptible Power Supply (UPS), adalah Power Supply yang memiliki 2 sumber listrik yaitu tegangan input AC dan baterai yang terdapat didalamnya. Saat listrik normal, tegangan input secara simultan mengisi baterai dan menyediakan arus listrik untuk beban (Peralatan listrik). Tetapi jika terjadi mati listrik, maka baterai akan mengambil alih untuk menyediakan tegangan untuk peralatan listrik/elektronika yang dibutuhkan, dan
  • High Voltage Power Supply, yaitu Power Supply yang dapat menghasilkan tegangan tinggi hingga ratusan bahkan ribuan volt.
Cara kerja DC Power Supply, mula mula tegangan Input AC 220 Volt masuk ke Trafo Step Down sehingga tegangannya turun. Kemudian tegangan AC yang sudah turun akan masuk ke Diode Bridge (Rectifier) sehingga tegangan akan dibuat searah. Selanjutnya masuk ke Filter, dimana listrik akan diratakan sinyalnya yang keluar dari rectifier. Selanjutnya masuk ke Voltage Regulator agar tegangan dan arus DC yang didapatkan akan tetap dan stabil.


Pada dasarnya, Fungsi  utama Power Supply yaitu sebagai Penyedia energi listrik pada suatu perangkat. Selain itu, Power Supply juga bisa disebut sebagai 'Converter' dari tegangan listrik dari tegangan AC menuju ke tegangan DC yang leibh stabil.

Terima kasih atas kunjungannya, apabila anda memiliki kritik maupun saran, silahkan cantumkan pada kolom komentar.
Read More

Sunday, February 11, 2018

Membuat Rangkaian Flip Flop Menggunakan IC 4017 Dan IC NE555

Rangkaian flip-flop pada dasarnya adalah rangkaian lampu yang nyalanya secara bergantian atau dalam bahasa jawanya 'kelap-kelip'. Rangkaian flip-flop pada umumnya menggunakan LED sebagai lampu indikatornya. Rangkaian flip-flop ini biasanya dijadikan bahan ajar oleh para praktisi elektro kepada teman-teman yang ingin belajar elektro dari dasar.

Sebenarnya ada berbagai cara dalam membuat rangkaian flip-flop, salah satu caranya adalah yang ada disini. Beberapa rangkaian ada yang menggunakan IC, ada beberapa rangkaian yang tidak menggunakan IC, namun menggunakan Transistor.

Pada dasarnya, cara kerja lampu flip-flop menggunakan transistor sebagai saklar, namun karena disini saya tidak menggunakan transistor, saya menggantikan peran saklar pada transistor dengan IC 4017 sebagai decade counter (Penghitung Interval), dan IC NE555 sebagai timer.



Komponen yang diperlukan:
  • LED 9 Buah
  • IC 4017
  • IC NE555
  • Resistor 1,5k Ohm, 2 buah
  • Potentiometer 100k Ohm
  • Kapasitor 1uF
  • Kapasitor 10uF
  • Power Source 12 Volt DC (Boleh menggunakan Baterai maupun Power Supply)
IC NE555
IC NE555 adalah sebuah IC (Integrated Circuit) yang sudah cukup terkenal di dunia elektro. NE555 juga dikenal sebagai IC Timer karena fungsinya sebagai pewaktu ataupun multivibrator.


IC 4017
IC 4017 digunakan sebagai decade counter yang memiliki 16 pin kaki. Dibutuhkan input pulse clock di pin clock dan akan membuat salah satu dari sepuluh pin output menjadi aktif.


Terima kasih telah berkunjung, apabila anda memiliki kritik, saran, maupun sanggahan, kami dengan senang hati menampungnya. Silahkan cantumkan di kolom komentar maupun form Hubungi Kami.


Read More